Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BKBP3A) Kab.Kutai Kartanegara telah menyelenggarakan kegiatan berupa orientasi bagi kader bina keluarga balita (BKB) yang holistik dan integratif tingkat Kab.Kutai Kartanegara di Balai Pertemuan Umum Desa Ponoragan, Kec.Loa Kulu (25-32014). Orientasi diikuti oleh para kader sebanyak 60 orang, yaitu 20 orang dari Kelompok BKB Desa Ponoragan, Kec.Loa Kulu; 20 orang dari Kelompok BKB Desa Jembayan, Kec.Loa Kulu dan 20 orang dari Kelompok BKB Kelurahan Timbau, Kec.Tenggarong.
Kepala Desa Ponoragan, Bapak Sumarno dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada BKBP3A Kab.Kukar atas kepercayaan penyelenggaraak orientasi ini di Desa Ponoragan. Beliau sangat senang, sebab penanganan yang benar terhadap balita saat ini akan sangat menentkan pertumbuhan dan perkembangan balita itu di masa-masa yang akan datang. “Usia nol sampai lima tahun itu merupakan periode yang sangat menentukan kualitas orang di usia dewasanya” demikian tambah beliau.
Sementara itu, Kepasa BKBP3A Kab.Kukar dalam pengarahan yang dibacakan oleh Bapak H.Erwin Junaidi selaku Kepala Sub Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga menyampaikan bahwa orientasi ini merupakan pertemuan singkat yang akan diisi teori, simulasi dan praktek langsung selama sehari. Dari pelaksanaan orientasi ini nantinya diharapkan dapat memberikan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan kepada para kader dalam memberikan penyuluhan kepada keluarga yang mempunyai anak balita, kepada masyarakat secara umum, khususnya para orang tua, yang menekankan betapa pentingnya pemenuhan hak untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, perlindungan dan hak untuk mengemukankan pendapat.
Dibagian lain disampaikan bahwa kualitas anak tidaklah terjadi secara alamiah atau begitu saja, akan tetapi melalui proses tumbuh kembang yang meliputi aspek pisik, aspek psikologi da aspek sosial anak yang melibatkan orang tua, keluarga dan lingkungan.
Dan ditambahkan bahwa program BKB ini bertujuan untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, mental, intelektual dan spiritual, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balitanya. Inilah salah satu upaya untuk mengembangkan fungsi-fungsi pendidikan, sosialisasi dan kasih sayang dalam keluarga. Dengan demikian diharapkan orang tua mampu mendidik dan mengasuh anak balitanya mulai sejak dini agar anak tersebut dapat tumbuh kembang menjadi manusia Indonesia yang berkualitas.(ay.1)
http://regional.kompasiana.com/2014/03/25/orientasi-kader-bkb-holistik-integratif-kabkutai-kartanegara-644144.html